Senin, 04 September 2023

Harga dirimu


Pada awal tahun ajaran baru, seorang guru berdiri di depan murid-muridnya sambil memegang uang kertas Rp. 100.000

Dia mengatakan kepada mereka, "Angkat tanganmu jika kamu menginginkan uang ini".

Setiap tangan di ruangan itu terangkat, di mana guru berkata, "Saya akan memberikan uang ini kepada seseorang di sini, tetapi pertama-tama, biarkan saya melakukan ini ..."

Dia mengambil uang itu dan meremasnya di tangannya, sebelum bertanya, "Siapa yang masih menginginkannya?"

Tangan mereka tetap di atas.

Guru kemudian menjatuhkan uang itu ke lantai, menginjaknya ke tanah, dan mengambilnya kembali. "Bagaimana kalau sekarang?" dia bertanya lagi.

Tangan mereka tetap di atas.

“Anak-anak, saya harap kalian mendapat pelajaran dari sini. Tidak peduli apa yang saya lakukan terhadap uang ini, Kamu tetap menginginkannya karena nilainya tetap sama. Bahkan dengan lipatan dan kekotorannya, harganya masih Rp. 100.000”

Dia melanjutkan, “Sama dengan kita. Akan ada saat-saat serupa dalam hidupmu ketika Kamu jatuh, memar, dan berlumpur. Namun apa pun yang terjadi, Kamu tidak akan pernah kehilangan nilaimu.”

Kesulitan hidup tidak dapat dihindari dan kita semua akan mengalami kesulitan pada suatu saat, seringkali bukan karena kesalahan kita sendiri.

Pesan moral yang dapat diambil yaitu : Jangan biarkan tantangan ini mengubah perasaan harga dirimu. Kamu akan selalu cukup; Kamu memiliki sesuatu yang unik dan istimewa untuk diberikan dan ditawarkan kepada dunia.

 

Sabtu, 02 September 2023

Memburu seekor Monyet


Tahukah kamu bagaimana seorang pemburu zaman dahulu menjebak seekor monyet? 

Daripada mengejar mereka ke atas pohon atau menembakkan panah dari bawah, para pemburu akan meletakkan toples kaca berat dengan leher sempit di lantai, yang berisi makanan favorit monyet di dalamnya.

Mereka kemudian mundur dan bersembunyi, menunggu monyet yang tidak curiga mendekat.

Monyet akan meraih toples berisi makanan tersebut, memasukkan tangan mereka untuk meraih makanan, kemudian menariknya keluar.

Namun, leher toples yang sempit akan menghentikan monyet malang itu untuk mengeluarkan tangannya!

Ia akan berusaha menariknya, tetapi tidak berhasil. Tidak ada cara lain untuk mengeluarkan tangannya dari toples tanpa melepaskan makanannya.

Alih-alih melepaskan, monyet itu akan tetap bertahan, menolak untuk melepaskan makan malamnya.

Para pemburu kemudian akan mendekati dan menangkapnya untuk menikmati makanan mereka sendiri.

Jangan seperti monyet itu.


Pesan moral yang dapat kita ambil yaitu
: Dalam hidup, kita memang harus berjuang dan terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik, namun kamu harus tahu kapan kamu harus melanjutkan dan kapan kamu harus berhenti serta melepaskan apa pun yang menahanmu tersebut.

Rabu, 02 Agustus 2023

Malam - malam menjelang imtihan

                                      Ilustrasi Santri (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)


Satu jam telah berlalu, aku berjalan-jalan seputar pondok

Berhenti seenaknya lalu memandang ke langit kelabu yang dahsyat ...

Aku masih tetap diam, membayangkan soal-soal yang aneh antara suka dan duka dalam hapalan yang menyendiri

Pada malam harinya ia mendekatiku, dan menatap wajahku lama sekali ...

Seolah akan mencampakkan gambaran Nahwu dan Shorof yang telah menyingkapkan rahasia hadist yang keras, pikiranku jadi kacau dan mataku sarat dengan kabut Mutholaah.

Sekarang aku hendak pergi menembus malam yang berprahara ini, untuk merasakan akrabnya ekspresi imtihan.

Itulah suatu kebiasaan yang sangat aku senangi pada musim Syafahi dan musim Tahriri. Disini ada Tafsir dan Fiqih, anggap saja rumah sendiri.

Besok pagi saat anda meninggalkan kamar ini, aku mohon kuncilah pintunya agar terhindar dari gangguan maling kebodohan, karena besok aku berencana akan menghabiskan siang dihutan Imtihan yang bercadar suci.

Ia melangkah menuju pintu dengan membawa tongkat Mahfudjot lalu berkata mengakhiri.

Jika prahara mengejutkan anda disaat anda berada disekitar ruang Imtihan jangan ragu untuk berlindung kepertapaan Mufrodat.

Aku harap anda mau belajar mencintai prahara, bukannya takut.

Selamat malam saudaraku ...

Aku berdiri dipintu untuk melihat apa yang telah engkau pelajari, namun ia telah lenyap dari pandangan ...

Selama beberapa menit aku masih mendengar suara langkah hafalanmu menginjak bebatuan di pondok ini.

Harga dirimu

Pada awal tahun ajaran baru, seorang guru berdiri di depan murid-muridnya sambil memegang uang kertas Rp. 100.000 Dia mengatakan kepada ...